1.
Cari. Setiap
orang yang pernah melakukan search di
internet tahu bahwa terdapat ratusan, bahkan ribuan, sumber informasi untuk suatu
tipe informasi tertentu. Langkah ini merupakan salah satu komponen paling sulit
dari menciptakan pengetahuan. Dari mana data dasar anda berasal?
2.
Dapatkan. Terutama
dengan metode search yang baku, adalah yang penting
bahwa informasi didapatkan dari sumber orisinil, dan bahwa penyusunnya haruslah
sumber yang bisa dipercaya. Selalu periksa sumbernya. Kumpulkan semua
informasi, jangan hanya memilihnya.
3.
Evaluasi. Setiap
bit informasi harus dievaluasi, dari segi kualitas, konteks, dan umur
(informasi memiliki usia manfaat sependek usia manfaat susunan), dan dalam
hubungannya dengan informasi-informasi lain yang telah dikumpulkan. Sekali
lagi, pertimbangkan sumbernya. Saya mengenal dua survei industri: survei yang
disusun oleh ahli statistik kaya, dan survei yang disusun oleh pemasar
tidak-begitu-kaya. Yang menarik, pemasar mengumpulkan survei yang akurat. Ahli
statistic, untuk beragam alasan, mengumpulkan survei yang jauh dari akurat. Apakah
informasi lulus uji kualitas?
4.
Susunan
(Compile). Salinlah informasi secara benar. Informasi bisa memiliki banyak corak.
Ini bukan lelucon akurasi sangat penting. Sebagai contoh, seorang reporter sindikasi
nasional menyusun informasi mengenai penyelamatan dana pewalian Jaminan Sosial.
Dia melaporkan bahwa 2% kenaikan dalam withholding
tax jaminan sosial sudah cukup untuk menyelamatkan dana tersebut. Hanya ada
sedikit masalah: karena kesalahan penyusunan, dia kehilangan faktor sebesar 15.
Dengan kata lain, withholding tax Jaminan
Sosial seharusnya dinaikkan 30% untuk menyelamatkan dana yang dimaksud.
Kesalahan kecil telah merusak seluruh artikel.
5.
Pahami.
Informasi langsung memiliki arah. Informasi memiliki arti berbeda untuk orang
berbeda. Setiap orang memiliki perspektif tersendiri, setiap orang memiliki
tujuan tersendiri, setiap orang memiliki agenda tersendiri, setiap orang
memiliki latar belakang berbeda. Semua hal ini mempengaruhi pemahaman seseorang
atas informasi.
6.
Analisis.
Untuk mencapai satu tingkat lebih tinggi dari hanya memahami data, anda harus
mengevaluasi informasi dalam hubungannya dengan semua faktor lain: pengetahuan
umum, standar industri, hubungan, kecenderungan untuk berubah, dan lain-lain.
7.
Simpulkan.
Informasi harus dikonsolidasikan. Seorang tenaga penjualan mungkin mendapatkan ratusan
halaman informasi dan mesti menguranginya menjadi satu halaman kesimpulan. Apa
kesimpulan yang tepat?
8.
Sebarkan/distribusikan.
Informasi harus sampai ke orang-orang yang tepat. Ini merupakan masalah besar
dalam perusahaan dan barangkali merupakan langkah yang paling sulit dari 10
langkah mengubah informasi menjadi pengetahuan. Isu ini bisa memakan satu buku,
sebagaian besar di antaranya berpusat pada hubungan antar pribadi. Informasi,
khususnya informasi terkustomisasi, bisa sangat berharga dalam organisasi; karenanya,
informasi semacam ini bisa dilindungi, diperdagangkan, ditahan, disembunyikan,
dihias, atau diolah dalam struktur tertentu.
9.
Bertindaklah berbasis
informasi. Banyak buku telah ditulis
mengenai pentingnya membuat keputusan dan banyak buku juga telah ditulis
mengenai pemanfaatan informasi, data, dan pengetahuan dalam keputusan –
keputusan tersebut. Apa yang membuat sebuah keputusan memiliki basis yang baik?
10. Gabungkan. Pelihara. Perbaharui. Informasi
bersifat dinamis dan hidup. Informasi harus disimpan, dikelola, dipelihara, dan
perbaharui secara terus – menerus. Informasi mesti diawetkan bersama data-data
dan pendapat-pendapat lain. Informasi harus disegarkan; data-data lama harus
dibuang (kecuali analisis tren). Baru kemudian informasi bisa menjadi
pengetahuan. Informasi menjadi usang. Pengetahuan terus menguat.