Siapa di antara Anda yang membaca akhlak Muhammad saw., kemudian
jiwanya tidak larut, matanya tidak berlinangan dan hatinya tidak
bergetar? Siapa di antara Anda yang mampu menahan emosionalnya ketika
membaca biografi seorang yang sangat dermawan, mulia, lembut dan
tawadhu’? Siapa yang mengkaji sirah hidup beliau yang agung, perangai
yang mulya dan akhlak yang terpuji, kemudian dia tidak menagis, sembari
berikrar, "Saya bersaksi bahwa Engkau adalah utusan Allah.”?
Duhai, kiranya kita mampu melaksanakan cara hidup, cinta dan akhlak
yang mulya dari teladan mulia ini dalam kehidupan, perilaku dan
mentalitas kita. Kita bergaul dengan orang lain, sebagaimana Muhammad
saw. memperlakukan musuh-musuhnya. Beliau bersabda,
قال: «إن الله أمرني أن أصل من قطعني، وأن أعطي من حرمني، وأن أعفو عمن ظلمني».
"Sesungguhnya Allah menyuruhku agar menyambung orang yang
memutuskanku, memberi kepada orang yang menahanku, dan memaafkan
terhadap orang yang mendzalimiku.”
Duhai, kiranya kita memperlakukan saudara seiman kita, sebagaimana
Muhammad saw. memperlakukan orang-orang munafik, beliau memaafkan
mereka, memintakan ampun terhadap mereka dan menyerahkan rahasia mereka
kepada Allah swt.
Duhai, sekiranya kita memperlakukan anak-anak kita, sebagaimana
Muhamamd saw. memperlakukan pembantu dan pekerjanya. Ketika pembantu
kecil Muhamamd saw. sedang sakit, beliau. membesuk dan duduk di dekat
kepalanya seraya mengajak untuk masuk Islam. Pembantu kecil itu masuk
Islam, maka Muhammad gembira seraya berkata, "Segala puji bagi Allah
swt yang telah menyelamatkan dirinya dari api neraka.”
وقام رجل من اليهود يتقاضى الرسول صلى الله عليه وسلم
ديْناً في المسجد أمام الناس، ورفع اليهودي صوته على الرسول وألحَّ بصخب
وغضب والرسول يتبسّم ويترفَّق به، فلما طال الموقف صرخ اليهودي قائلاً:
«أشهد أنك رسول الله؛ لأننا نقرأ في التوراة عنك أنك كلما أُغضبت ازددت
حلماً».
"Seorang Yahudi menagih utang kepada Muhamamd saw. dengan
marah-marah, kasar, dan tidak sopan di depan banyak orang. Muhammad
saw. tersenyum dan menghadapinya dengan lembut. Tak disangka si Yahudi
itu masuk Islam, mengucapkan syahadat, "Saya bersaksi bahwa Engkau
utusan Allah.” Karena saya baca di Taurat tentang Engkau, yaitu ketika
saya tambah marah, justeru Engkau tambah lembut menghadapiku.” Begitu
pengakuan si Yahudi.
Duhai, kiranya kita memperlakukan kerabat kita, meskipun mereka
berbuat buruk kepada kita, sebagaimana Muhammad saw. memperlakukan
kerabat dan kaumnya. Karena kerabat dan kaum Muhamamd saw.
menyakitinya, mengusirnya, mengejeknya, menolaknya, memeranginya.
Namun, beliau tetap menghadapinya. Ketika beliau menaklukkan Makkah,
posisi beliau sebagai pemenang, penentu kebijakan, namun beliau berdiri
berpidato mengumumkan bahwa beliau memaafkan semuanya. Sejarah telah
mencatat dan momentum telah menjadi saksi sabda beliau,
«عفا الله عنكم اذهبوا فأنتم الطلقاء»
”Allah telah mengampuni kalian, pergilah, kaliah bebas.”
Sewaktu Penduduk Thaif melempari Muhammad saw. sampai beliau
berdarah-darah. Beliau menghapus darah segar yang mengalir dari
tubuhnya sambil berdo’a,
«اللهم اغفر لقومي فإنهم لا يعلمون».
”Ya Allah, ampuni kaumku, karena mereka tidak mengetahui.”
Muhammad saw. pernah dicegat oleh seorang Arab badui di tengah
jalan, beliau hanya berdiri lama berhadapan, dan tidak berpaling sampai
orang badui itu berlalu dengan sendirinya.
Suatu hari Beliau ditanya oleh seorang nenek tua, beliau dengan
tekun, hangat dan penuh perhatian menjawab pertanyaannya. Muhamamd saw.
juga membawa seorang anak kecil yang berstatus hamba sahaya, beliau
menggandeng tanganyya mengajak berjalan-jalan.
Muhammad saw. senantiasa menjaga kehormatan seseorang, memulyakan
seseorang, melaksanakan hak-hak seseorang. Muhammad saw. tidak pernah
mengumpat, menjelekkan, melaknat, menyakiti, dan tidak merendahkan
seseorang. Muhammad saw. ketika hendak menasehati seseorang, beliau
berkata, "Kenapa suatu kaum melaksanakan ini dan itu? Artinya, beliau
tidak langsung menyalah orang tersebut. Beliau bersabda, "Mukmin itu
tidak mencela, melaknat dan juga tidak keras perangainya. Beliau juga
bersabda,
«إن أحبكم إليّ وأقربكم مني مجالسَ يوم القيامة أحسنكم أخلاقا».
"Sesungguhnya yang paling saya cintai di antara kalian dan
paling dekat tempat duduknya dengan saya kelak di hari Kiamat adalah
yang paling baik akhlaknya di antara kalian.”
Muhamamd saw. merapikan sandalnya, menjahit bajunya, menyapu
rumahnya, memeras susu kambingnya, mendahulukan sahabatnya soal
makanan. Muhammad saw. tidak suka pujian.
Muhamamd saw. sangat peduli terhadap fakir miskin, beliau berdiri
membela orang yang terdzalimi, beliau bertandang ke orang papa,
menengok orang sakit, mengantarkan jenazah, mengusap kepala anak yatim,
santun terhadap perempuan, memulyakan tamu, memberi makan yang lapar,
bercanda dengan anak-anak, dan menyayangi binatang.
Suatu ketika para sahabat memberi saran kepada Muhammad saw,
"Tidakkah Engkau membunuh gembong kejahatan, seorang pendosa dan otak
munafik, yaitu Abdullah bin Ubai bin Salul? Beliau menjawab, "Tidak, karena manusia nanti mengira bahwa Muhammad telah membunuh sahabatnya.”
Boleh jadi kita telah membaca biografi orang-orang besar, tokoh
terkenal, ilmuwan, reformis, mujaddid, namun ketika kita membaca sirah
kehidupan Muhammad saw. seakan-akan kita tidak mengenal selain dirinya,
kita tidak mengakui selain dirinya. Tokoh-tokoh itu rasaya kecil di
mata kita, hilang dalam ingatan kita, pupus dalam pikiran kita, yang
ada hanya kebesaran Muhammad saw.:
Bayang-bayang Engkau selalu menghampiriku setiap saat
Ketika aku berpikir, pikiranku tertuju kepadamu
Saya berteriak lantang
Zamanmu bak taman indah nan menghijau
Aku mencintaimu, cinta yang tidak bisa ditafsirkan
Sungguh, Engkau tidak akan pernah hilang dari ingatan kami. Engkau
ada di hati kami. Engkau bersemayam dalam jiwa kami. Engkau terukir
dalam benak kami. Engkau berada di pendengaran dan penglihatan kami.
Engkau mengalir dalam aliran darah kami. Engkau berada di sendi-sendi
setiap jasad kami. Engkau hidup dalam seluruh anggota badan kami. Yaitu
dalam sunnahmu, petunjukmu, ajaran luhurmu, akhlakmu yang mulya.
Kami bela Engkau dengan jiwa kami. Kami bela Engkau dengan anak-anak
dan keluarga kami semua. Nyawa-nyawa kami sebagai tebusan atas jiwa
Engkau. Kehormatan kami, kami pertaruhkan untuk membela kehormatan
Engkau.
أتسأل عن أعمارنا؟ أنت عمرنا *** وأنت لنا التأريخ أنت المحرِرُ
تذوب رموز الناس مهما تعاظموا *** وفي كل يوم أنت في القلب تكبرُ.
Apakah Engkau bertanya tentang umur kami? Engkaulah umur kami
Engkau bagi kami melegenda, karena Engkau seorang "Pembebas”
Luluh lebur ketokohan manusia, sehebat apapun
Karena setiap saat Engkau agung di hati kami
Shalawat dan salam atasmu ketika orang-orang yang berdzikir
mengingatmu. Shalawat dan salam atasmu ketika orang yang lalai tidak
pernah mengingatmu. Allahu a’lam
|